Tuesday, May 28, 2019

Praktek Installasi Jaringan Dengan Cara menghubungkan 3 kantor dalam satu jaringan

Assalamualaikum Wr.Wb
Pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan bagaimana percobaan praktek installasi jaringan dengan Cisco Packet Tracert Dengan Kasus sebagai berikut :

Perusahaan XYZ memiliki 3 kantor Cabang. Pada kantor cabang 1 memiliki 14
komputer yang terhubung menggunakan kabel serta terdapat 5 Laptop yang
terhubung menggunakan media Wireless. Sedangkan pada kantor cabang 2, memiliki
20 komputer yang terhubung menggunakan kabel. Dan kantor cabang 3 memiliki 10
komputer.
Anda sebagai seorang Network Administrator diminta untuk melakukan konfigurasi
terhadap ketiga kantor cabang tersebut dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Melakukan konfiguarsi IP Address dengan menggunakan Subnetting pada
perangkat Komputer dan Laptop yang terhubung. Tidak dianjurkan
menggunakan /24,
2. Berikan IP Address dengan menggunakan subnetting /30 terhadap interface
yang terhubung secara langsung dari router ke router,
3. Terapkan konfigurasi Routing Dynamic,
4. Serta pastikan seluruh Client di Kantor Cabang 1, kantor cabang 2 dan kantor
cabang 3 dapat saling terkoneksi dengan baik
5. Setelah jaringan berjalan sesuai dengan fungsinya, upload dokumentasi
pembuatan jaringan kedalam blog


  • Teknik Routing yang digunakan
Untuk menyelesaikan kasus diatas saya menggunakan metode routing yaitu Routing Information Protocol atau biasa disebut RIP,  RIP adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

  • Cara kerja RIP
  1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
  2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .
  3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
  4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
  5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
  6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung
  • Skenario Perancangan Jaringan Komputer
Suatu perusahaan memiliki 3 Kantor Cabang di masing masing daerah yaitu Cabang Jakarta (X) memiliki 14 Komputer terhubung dengan wired dan 5 laptop dengan wireless lalu cabang Bekasi (Y) dengan 20 komputer terhubung dengan wired dan cabang surabaya (Z) dengan 10 komputer terhubung dengan wired,dan ketiga cabang tersebut ingin mendapatkan ip Secara otomatis (DHCP). ketiga cabang kantor ingin bisa saling terkoneksi satu sama lain maka akan dibuat skema sebagai berikut:

  • Skema rancangan jaringan komputer



  • Tabel IP Address
lalu untuk tabel ip nya adalah sebagai berikut



  • konfigurasi router
1. Router Jakarta
JAKARTA
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hos
Router(config)#hostname jakarta
jakarta(config)#int fa0/0
jakarta(config-if)#ip add
jakarta(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.224
jakarta(config-if)#no sh

jakarta(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

jakarta(config-if)#ex
jakarta(config)#ip dh
jakarta(config)#ip dhcp pool jakarta
jakarta(dhcp-config)#def
jakarta(dhcp-config)#default-router 192.168.2.254
jakarta(dhcp-config)#net
jakarta(dhcp-config)#network 192.168.2.224 255.255.255.224
jakarta(dhcp-config)#ex
jakarta(config)#ip dh
jakarta(config)#ip dhcp ex
jakarta(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.2.254
jakarta(config)#int se1/1
jakarta(config-if)#ip add
jakarta(config-if)#ip address 60.60.60.1 255.255.255.252
jakarta(config-if)#no sh

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
jakarta(config-if)#ex
jakarta(config)#int se1/0
jakarta(config-if)#ip add
jakarta(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.252
jakarta(config-if)#no sh

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to down
jakarta(config-if)#ex
jakarta(config)#rou
jakarta(config)#router rip
jakarta(config-router)#net 60.60.60.0
jakarta(config-router)#net 192.168.2.224
jakarta(config-router)#net 40.40.40.0
jakarta(config-router)#no au
jakarta(config-router)#no auto-summary
jakarta(config-router)#ex
jakarta(config)#


2. Router Bekasi
BEKASI
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hos
Router(config)#hostname bekasi
bekasi(config)#int fa0/0
bekasi(config-if)#ip add
bekasi(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.224
bekasi(config-if)#no sh

bekasi(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

bekasi(config-if)#ex
bekasi(config)#ip dhc
bekasi(config)#ip dhcp pool bekasi
bekasi(dhcp-config)#def
bekasi(dhcp-config)#default-router 192.168.3.1
bekasi(dhcp-config)#net
bekasi(dhcp-config)#network 192.168.3.0 255.255.255.224
bekasi(dhcp-config)#ex
bekasi(config)#ip dh
bekasi(config)#ip dhcp ex
bekasi(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.3.1
bekasi(config)#int se1/1
bekasi(config-if)#ip add
bekasi(config-if)#ip address 50.50.50.2 255.255.255.252
bekasi(config-if)#no sh

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to down
bekasi(config-if)#
bekasi(config-if)#ex
bekasi(config)#int se 1/0
bekasi(config-if)#ip add
bekasi(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.252
bekasi(config-if)#no sh

bekasi(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up

bekasi(config-if)#ex
bekasi(config)#ro
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up
bekasi(config)#router rip
bekasi(config-router)#net 50.50.50.0
bekasi(config-router)#net 192.168.3.0
bekasi(config-router)#net 40.40.40.0
bekasi(config-router)#no au
bekasi(config-router)#no auto-summary
bekasi(config-router)#ex
bekasi(config)#

3. Router Surabaya
SURABAYA
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#jost
Router(config)#ho
Router(config)#hostname surabaya
surabaya(config)#int fa0/0
surabaya(config-if)#ip add
surabaya(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.224
surabaya(config-if)#no sh

surabaya(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

surabaya(config-if)#ex
surabaya(config)#ip dhc
surabaya(config)#ip dhcp pool surabaya
surabaya(dhcp-config)#def
surabaya(dhcp-config)#default-router 192.168.4.1
surabaya(dhcp-config)#net
surabaya(dhcp-config)#network 192.168.4.0 255.255.255.224
surabaya(dhcp-config)#ex
surabaya(config)#ip dh
surabaya(config)#ip dhcp ex
surabaya(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.4.1
surabaya(config)#int se1/0
surabaya(config-if)#ip add
surabaya(config-if)#ip address 50.50.50.1 255.255.255.252
surabaya(config-if)#no sh

surabaya(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/0, changed state to up

surabaya(config-if)#ex
surabaya(config)#int se
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/0, changed state to up

% Incomplete command.
surabaya(config)#int se1/1
surabaya(config-if)#ip add
surabaya(config-if)#ip address 60.60.60.2 255.255.255.252
surabaya(config-if)#no sh

surabaya(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial1/1, changed state to up

surabaya(config-if)#ex
surabaya(config)#ro
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial1/1, changed state to up
surabaya(config)#rou
surabaya(config)#router rip
surabaya(config-router)#net 50.50.50.0
surabaya(config-router)#net 192.168.4.0
surabaya(config-router)#net 60.60.60.0
surabaya(config-router)#no au
surabaya(config-router)#no auto-summary
surabaya(config-router)#ex
surabaya(config)#


  • Testing
Pengujian yang dilakukan adalah dengan cara melakukan ping pada pc client pada cabang kantor yang berbeda misalnya :

PC0 (Cabang Jakarta) > PC 14 (Cabang Bekasi)
IP PC0: 192.168.2.223
IP PC14 : 192.168.3.22



PC17 (Cabang Bekasi) >  PC34 (Cabang Surabaya)
IP PC17 :192.168.3.8
IP PC34 :192.168.4.7


PC42(Cabang Surabaya) > PC6(Cabang Jakarta)
IP PC42:192.168.4.5
IP PC6 : 192.168.2.237


Laptop4(Cabang Jakarta) > PC37(Cabang Surabaya)
IP Laptop4 : 192.168.1.229
IP PC37: 192.168.4.3


Sekian pengujian yang dilakukan bisa kita lihat client dari masing-masing cabang dapat terhubung satu sama lain

  • Penutup
Sekian tutorial yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat, Wasaalamualaikum wr wb


No comments:

Post a Comment